PASANGAN calon wali kota dan wakil wali kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan (NK) dan Sri Tanti Angkara (STA), menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah yang mereka cintai.
Dalam visi misi mereka, kedua calon ini mengundang peran aktif akademisi dan institusi pendidikan tinggi untuk bersama-sama mencarikan solusi bagi tantangan sosial dan ekonomi yang ada.
Nayodo Koerniawan menegaskan bahwa IPM merupakan indikator utama yang mencerminkan keberhasilan pembangunan suatu daerah.
Menurutnya, sinergi dengan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan program-program yang inovatif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kolaborasi dengan perguruan tinggi akan memperkuat upaya kami dalam mengatasi masalah di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Melalui riset, akademisi dapat membantu kami merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan IPM di Kotamobagu,” ungkap Nayodo.
Sementara itu, Sri Tanti Angkara, atau yang akrab dipanggil Bunda STA, menekankan komitmen mereka dalam mengedepankan program peningkatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
Ia menyadari bahwa bantuan modal usaha sangat krusial bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami telah menyiapkan skema bantuan modal usaha melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mendukung UMKM. Kami juga ingin membuka kesempatan bagi akademisi untuk berkontribusi dalam penelitian dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Bunda STA saat bertemu dengan warga Kotamobagu Selatan baru-baru ini.
Pasangan NK-STA juga paham akan pentingnya menciptakan kepastian bagi para pedagang agar mereka dapat berjualan dengan nyaman.
Dengan dukungan yang tepat, mereka berharap dapat membantu masyarakat beroperasi secara produktif dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan IPM, tetapi juga membawa Kotamobagu ke arah yang lebih baik. ***