DALAM langkah nyata untuk menekan angka stunting, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolsel menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Teknis bagi Guru PAUD dalam pengasuhan stimulasi melalui pendekatan PAUD Holistik Integratif.
Acara ini berlangsung di Lapangan Futsal Kompleks Perkantoran Panango, Kecamatan Bolaang Uki, mulai Selasa, 5 November 2024.
Pelatihan intensif yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 5 hingga 8 November 2024, menghadirkan sembilan narasumber dari kementerian terkait.
Rangkaian kegiatan ini terbagi menjadi empat kelas yang bertempat di Gedung SKB Bolsel, dengan fokus memperkuat kapasitas guru PAUD dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Pentingnya Peran Guru dalam Penurunan Stunting
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel, Hj. Rante Hattani, S.Pd, M.Si, menegaskan pentingnya kontribusi aktif para pimpinan PAUD di seluruh Bolsel. Ia menyatakan,
“Kami berharap semua pimpinan PAUD berperan aktif dalam upaya menurunkan stunting. Dibutuhkan pengetahuan serta integritas dari setiap guru dan pimpinan PAUD untuk mewujudkan percepatan ini.”
Hj. Rante juga menyampaikan bahwa Bolsel adalah satu-satunya daerah di Sulawesi Utara yang menyediakan anggaran khusus untuk mendukung pelatihan terkait penurunan stunting.
Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung kesehatan anak usia dini melalui pendekatan pendidikan holistik.
Penguatan Kapasitas Guru PAUD untuk Pantau Perkembangan Anak
Dalam pelatihan ini, para guru PAUD dibekali pengetahuan tentang cara mengawasi tumbuh kembang anak serta melakukan deteksi dini terhadap risiko stunting. Hj. Rante menambahkan,
“Penguatan ini memberikan bekal penting bagi guru PAUD, mengingat mereka yang setiap hari berinteraksi dengan anak-anak memiliki peran strategis dalam memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.”
Komitmen Pemerintah Daerah dalam Penanganan Stunting di Bolsel
Sekretaris Daerah (Sekda) Bolsel, M. Arvan Ohy, SSTP, MAP, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menargetkan skrining untuk 5.803 balita di seluruh desa di Bolsel.
“Skrining ini dilakukan oleh petugas kesehatan di setiap desa, dan hasilnya dicatat dalam aplikasi khusus untuk pelaporan berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga Sekretariat Wakil Presiden,” ujar Sekda Arvan.
Dengan jumlah balita yang telah terdata, setiap balita akan diukur dan ditimbang di Posyandu desa masing-masing. Data ini kemudian diinput dalam sistem yang memastikan informasi terkait kesehatan anak dapat diakses secara luas untuk evaluasi.
Keterlibatan Lintas Sektor dalam Percepatan Penurunan Stunting
Diketahui bahwa kegiatan ini diikuti oleh guru PAUD dari 81 desa di Bolsel yang dipilih langsung oleh masing-masing pimpinan desa. Dalam hal penanganan stunting, Dikbud Bolsel menggandeng Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya, mengingat persoalan ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar intervensi yang dilakukan benar-benar efektif.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan teknis ini, diharapkan para guru PAUD di Bolsel tidak hanya berperan sebagai pendidik, namun juga sebagai agen perubahan yang mendukung kesehatan serta perkembangan anak di usia dini. Program ini juga menjadi langkah nyata dalam mengintegrasikan pendidikan, kesehatan, dan dukungan sosial sebagai upaya preventif penanganan stunting di Bolsel. (Infotorial/Rmd)