PEMERINTAH Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menyatakan bahwa wilayahnya bukan lagi daerah termiskin di Provinsi Sulawesi Utara.
Klaim ini didasarkan pada data terbaru September 2024, yang menunjukkan bahwa masih ada kabupaten lain di Sulut dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bolsel, Rikson Paputungan, mengonfirmasi pencapaian ini. Menurut Rikson, data triwulan ketiga tahun ini menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Bolsel mengalami penurunan sebesar 0,71 persen.
“Dari 15 kabupaten/kota yang ada, Bolsel kini berada di atas Minahasa Tenggara dalam hal penurunan kemiskinan,” ungkap Rikson pada Media, Selasa 5 November 2024.
Lebih lanjut, Rikson memaparkan bahwa sejak 2010, Bolsel telah mencatatkan penurunan signifikan dalam angka kemiskinan. Pada 2010, tingkat kemiskinan mencapai 18,81 persen, sedangkan di tahun 2024 ini berhasil ditekan hingga 11,33 persen.
Angka ini mencerminkan upaya berkelanjutan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jika dilihat, dengan persentase kemiskinan yang kini hanya 6,77 persen di Bolsel, maka hampir bisa dikatakan bahwa tahun 2024 ini Bolsel bebas dari kemiskinan ekstrem,” jelas Rikson.
Berdasarkan data historis, pada 2022 kemiskinan di Bolsel tercatat sebesar 11,92 persen. Angka ini sempat naik menjadi 12,04 persen pada 2023, namun pada triwulan ketiga 2024 kembali turun ke 11,33 persen.
Capaian ini menunjukkan tren positif dan menjadi bukti kerja keras Pemkab Bolsel dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. ***