TIM Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menghadiri kegiatan Exit Meeting Akselerasi Penanganan Stunting tahun 2024 yang berlangsung di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Pertemuan ini diadakan untuk mengevaluasi kemajuan dan strategi dalam upaya menurunkan angka stunting di Bolsel.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bolsel, M. Arvan Ohy SSTP, MAP, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TPPS, menyampaikan bahwa evaluasi dari BPKP terhadap pelaksanaan program penurunan stunting di Kabupaten Bolsel didasarkan pada capaian indikator sesuai Peraturan Presiden No.72 tahun 2021 dan Rencana Aksi Nasional (RAN PASTI) BKKBN No.12 Tahun 2021.
Dalam paparannya, Arvan menyebutkan bahwa berdasarkan data ePPGBM terbaru per Maret 2024, prevalensi stunting di Bolsel mencapai 2,68% dari 145 anak balita yang terdata. “Data ePPGBM terbaru inilah yang akan digunakan sebagai acuan intervensi pemerintah daerah dalam melakukan percepatan penurunan stunting,” tegas Arvan.
Hasil evaluasi selama 14 hari oleh BPKP ini, menurut Arvan, akan segera ditindaklanjuti oleh masing-masing dinas dan badan terkait di Bolsel. Semua hasil evaluasi tersebut nantinya akan dilaporkan kembali kepada BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBPP-PA), Dra. Suhartini Damo, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus menekan angka stunting di Bolsel.
“Semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting harus memperhatikan soal data. Langkah-langkah strategis ke depannya akan mengacu pada data yang kita sajikan,” tutup Damo.
Dengan dukungan semua pihak dan penggunaan data yang akurat, Kabupaten Bolsel optimis dapat mempercepat penurunan stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di daerah tersebut. (Rmd)