BUPATI Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Iskandar Kamaru, menjadi sosok sentral dalam upaya menangani masalah kemiskinan ekstrem yang masih menghantui wilayahnya. Pada hari Rabu, 08 November 2023, Kantor Bupati Bolsel menjadi saksi penting dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Sekretaris Daerah, Marzanzius A. Ohy, S.STP., MAP, para asisten setda, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para camat dan sangadi.
Dalam rapat yang berlangsung penuh semangat ini, Bupati Iskandar Kamaru mengungkapkan keprihatinannya terkait tingkat kemiskinan ekstrem yang masih menghantui Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Mengacu pada rilis data dari Badan Pusat Statistik tahun 2022, Bupati menyoroti angka tingkat kemiskinan ekstrem yang mencapai 2,53%. Angka tersebut menjadi sorotan karena menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem lebih terpusat pada kelompok desil 1.
Tahun 2023 membawa perubahan yang memerlukan perhatian serius. Kabupaten Bolsel menerima informasi mengenai percepatan penurunan kemiskinan ekstrem. Data tersebut mengungkapkan bahwa masih ada 1883 kepala keluarga dan 9455 individu yang terjebak dalam kemiskinan ekstrem di desil 1.
Dengan sigap, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah melakukan verifikasi dan validasi data tersebut. Hasilnya, 90 kepala keluarga secara jelas dikategorikan sebagai masyarakat miskin ekstrem, termasuk dalam data P3KE 2023.
Pemerintah daerah tidak tinggal diam. Rikson Palutungan, Kepala Bappelitbang Bolsel, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan konkret dengan fokus pada penyediaan rumah layak huni bagi 58 kepala keluarga yang masih belum memiliki rumah. Rikson menyebutkan, “Pemkab Bolsel juga telah mempersiapkan lahan perumahan bagi 32 kepala keluarga yang belum memiliki lahan tinggal, dan ini akan dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).”
Sementara itu, Bupati Iskandar Kamaru secara tegas menegaskan perlunya dukungan dari semua pihak terkait dalam menjalankan program-program pemerintah daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan diterimanya insentif fiskal sebesar Rp6.313.683.000, akan kita digunakan untuk mendanai program-program percepatan penurunan kemiskinan ekstrem,” ujar Bupati dengan tekad kuat.
Iskandar juga menegaskan bahwa dengan adanya program stimulan Pemerintah Daerah, pengentasan kemiskinan dapat sukses tercapai sesuai dengan harapan semua pihak. Upaya ini menunjukkan komitmen nyata dalam memerangi kemiskinan ekstrem dan membantu masyarakat yang membutuhkan. (Rmd)